Antisipasi Corona, Danamon Distribusikan 61 Ribu Masker Untuk Pekerja

Jakarta, SPNews – PT Bank Danamon Indonesia, Tbk melalui Tim Business Continuity Management (BCM) terus memperhatikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk keselamatan pekerja, keberlangsungan bisnis dan kegiatan operasional perusahaan dari dampak wabah virus corona (COVID-19).

Sebagai bagian dari business continuity plan (BCP), perusahaan telah membuat kebijakan pengadaan hand sanitizer, vitamin, alat pendeteksi suhu tubuh, disinfektan ruang kerja, penerapan split operational, protokol pola work from home serta pengalihan layanan cabang.

Guna mendapat masukan untuk penanganan COVID-19, manajemen bertemu dengan Serikat Pekerja Danamon. Pertemuan yang dipimpin oleh Human Capital Director, Heriyanto Agung Putra ini dilaksanakan hari Senin (30/03/2020) di Ruang Derawan, Menara Bank Danamon, Jakarta.

Ketua DPW 1 Serikat Pekerja Danamon, Ilham Dani menyampaikan dukungan kepada manajemen dalam penanganan COVID-19. Sejauh ini, serikat pekerja mengikuti protokol yang telah diatur oleh BCM.

Kritik disampaikan kepada manajemen karena penyampaian informasi penanganan COVID-19 dirasa kurang maksimal. Menurutnya, banyak informasi yang disampaikan oleh pimpinan unit kerja (PUK) tidak menyeluruh, berbeda bahkan terjadi salah penafsiran ketika pelaksanaannya.

“Kami mengusulkan kepada perusahaan untuk memprioritaskan wanita hamil, menyusui dan memiliki batita untuk work from home. Juga bagi pekerja dengan kriteria penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan sejenisnya. Kemudian penyediaan insentif, voucer transportasi, makan siang dan sore bagi pekerja seperti frontliner, branch operations dan yang menjalankan split operational,” tutur Ilham.

Selain itu, masih ada pekerja yang mengalami sakit batuk dan pilek tetapi tetap saja masuk kerja. Penyebabnya adalah tekanan target pekerjaan dari atasan. Oleh karenanya, dia meminta kepada manajemen untuk segera memasang pemberitahuan disetiap lantai untuk mempertegas aturan work from office hanya berlaku bagi pekerja yang kondisinya sehat.

“Tadi kami mendapat info, manajemen telah menyewa laptop, namun ada 600 unit untuk work from home belum diambil pekerja. Bahkan telah mendistribusikan 61 ribu masker untuk pekerja. Ini baru kami ketahui dan belum cek pendistribusian masker di lapangan seperti apa,” pungkasnya.