Makassar, SPDNews – Aliansi Tolak RUU Cilaka (ATRC) gelar dialog publik dengan tema “Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja: Dari Siapa, Oleh Siapa Dan Untuk Siapa?” di Hotel Dinasty (09/02/2020).
Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber. Perwakilan buruh/pekerja yakni Andi Mallanti, SH (Korwil KSBSI Sulsel), Albertus George, SH (Eksponen Gerakan Reformasi 98), Kombes Pol Witnu Urip Laksana (Dir Intel Polda Sulsel) dan Andi E. Mattumi (Eks Ketua KP-GRD).
Ketua Panitia, Askin Mustari yang juga Sekjend DPP GSBN menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mendiskusikan terkait wacana yang tersebar perihal omnibus law cilaka, ucapnya.
“Kami sebenarnya mengundang salah satu anggota DPR RI Dapil Sulsel, namun beliau mengkonfirmasi ada agenda lain yang bertepatan. Begitupun dengan Kadisnakertrans Provinsi Sulsel yang berhalangan hadir,” tutur aktivis buruh ini.
Pasca dialog, ATRC yang terdiri dari 4 Konfederasi : KSBSI, SGBN, KSNasional, KSPI, 12 Federasi : GSBN, FPBN, FPE, FKUI, FSB KAMIPARHO, FSPMI, SP PPI, SP AMT, SP Danamon, SPN, SBM Bomar, SJPM dan 7 Organisasi : KP-GRD, LMND EK Makassar, PRP, GRM, FORMAT, FORWA, KPK, lahirkan beberapa rekomendasi.
Tono dari SP PPI selaku Notulensi menuturkan, “forum sepakat untuk menolak omnibus law cilaka ini, kemudian soal rekomendasi, kami pun sepakat akan mengawal omnibus law cilaka ini agar tidak di undangkan. Karena drafnya pun sampai saat ini belum jelas dan terkesan dipaksakan,” tegasnya.
Ditemui dilokasi yang sama, Salim Samsur, Ketua SPN Sulsel “Tidak sampai disini, ini adalah rangkaian penolakan omnibus law cilaka. Kami akan terus menolak melalui aksi demonstrasi dan juga melalui forum-forum seperti ini. Agar simpul-simpul gerakan rakyat bisa sadar bahwa ancaman eksploitasi demi investasi sudah di depan mata, tadi beberapa tamu undangan turut hadir juga WALHI Sulsel, KPA Sulsel,” pungkasnya.
Artikel ini dikutip dari corongdemokrasi.com
HIDUP BURUH!