Gresik, SPDNews – Dalam setiap aksi yang dilakukan pada tahun 2017 oleh Serikat Pekerja Danamon, tampil Barisan Pelopor (BAPOR) berseragam hitam yang militan.
BAPOR adalah Pekerja PKWT yang berasal dari Jawa Timur dan pernah melakukan aksi di Kedutaaan Besar Singapore, Kementerian Ketenagakerjaan RI, DPR RI, Komnas HAM, OJK Regional IV, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur Jatim, Polda Jatim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim serta Kanwil Danamon.
Budhi Hartono atau Endoh, adalah Komandan BAPOR yang mengatur persiapan dan penataan pasukan untuk aksi.
“Sebagai Komandan BAPOR, pernah mengabaikan undangan melakukan medical check up dari HR sebagai syarat menjadi Pegawai Tetap karena prihatin dengan nasib kawan-kawannya.” ungkap Hadi Purwanto, Ketua Bidang Humas DPW III.
Komandan BAPOR dibantu oleh Koordinator Lapangan (Korlap) seperti Abdul Kohar, Dwi Atmuji, Ali Musliq, Abdullah, Abdul Wahib, Totok Hariyanto, Muhammad Fauzi, Ahmad Fauzi, Kuswanto, Ruslan Hutagalung, Hari Budianto, Rachmat Akbar, Agung Santoso, Rolis Trymasril, Caco Rana Saputra, Guruh Syamsusilo, Sugiono dan Suadmadi sehingga memudahkan kontrol aksi.
“Kami bertemu dalam keprihatian, bersatu dalam perjuangan untuk tegakkan keadilan.” jelas Endoh.
Walau bukan lagi Pekerja di Perusahaan namun ikatannya masih sangat kuat karena pernah berjuang bersama dan selalu menjalin silaturahmi. BAPOR ada 152 orang dan tetap 1 komando 1 barisan yang sampai saat ini setia serta mendukung setiap langkah perjuangan Serikat Pekerja Danamon.
Endoh mengingatkan bahwa uang bisa beli nasi, tapi tidak bisa beli militansi. Uang bisa beli perlengkapan, tapi tidak bisa beli kekompakan. Berpuluh uang di tas tidak akan bisa beli loyalitas.
Hidup hanya ada dua pilihan.
Diam tertindas atau bangkit melawan.
BAPOR!
✊✊
Nyata Berjuang ✊✊
Solidaritas Perjuangan yang luar biasa