Didemo Bankir, Ini Janji Otoritas Jasa Keuangan Regional IV

Surabaya, SPDNews – Puluhan bankir yang tergabung dalam aliansi Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan (JARKOM SP Perbankan) berunjuk rasa di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur, Selasa (03/08/2020). Mereka turut mengecam terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap pengurus dan anggota Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Bank Yudha Bhakti.

Kehadiran bankir mendapat perhatian dari OJK. Sehingga lembaga independen yang bertugas mengatur dan mengawasi perbankan ini memfasilitasi mediasi antara perwakilan massa dengan manajemen PT Bank Yudha Bhakti, Tbk (BYB).

Aksi unjuk rasa Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan di Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jawa Timur (03/08/2020)

Ketua SPBI Bank Yudha Bhakti, Andre Goranico Samosir menyampaikan secara lengkap permasalahan ketenagakerjaan di BYB, alasan somasinya ke direksi hingga dugaan union busting.

Merespon berbagai permasalah tersebut, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 4 dan Perizinan OJK Regional IV Jatim, Eka Gonda Sukmana mengingatkan tentang pentingnya industri perbankan dapat saling bersinergi dengan pekerjanya.

Baca: Kirim Somasi Ke Direksi, Ketua SPBI Bank Yudha Bhakti Malah Di-PHK

Ia berjanji akan menindaklanjuti laporan, berkoordinasi dengan OJK Pusat dan bersedia memfasilitasi proses dialog yang lebih adil antara SPBI dan BYB untuk mencegah PHK.

“OJK mendorong terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance di setiap bank. Salah satunya dengan terpenuhinya hak-hak kesejahteraan pekerja,” tambahnya.

Disayangkan dari mediasi ini, manajemen BYB tidak bisa mengambil keputusan apapun karena harus menunggu arahan direksi.

“Kami tidak bisa mengambil keputusan karena masih harus menunggu dari jajaran direksi yang ada di Jakarta,” jawab Wakil Kepala Divisi Sumber Daya Manusia BYB, Muhammad Iman Menza Arif.

Baca: Selamat Datang, Kawan SPBI Bank Yudha Bhakti

BYB telah naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dengan modal inti di atas Rp 1 triliun. Pada semester I tahun 2020, melaporkan pertumbuhan laba bersih 100,21 persen menjadi Rp 19,32 miliar. Pada periode yang sama tahun 2019, laba bersih tercatat sebesar Rp 9,6 miliar.

Sejak RUPSLB tanggal 30 Juli 2020, BYB berubah nama menjadi PT Bank Neo Commerce, Tbk.

Comments (3)

  1. Erwinsyah Idris

    Kedudukan OJK harusnya mampu menyelesaikan permasalahan para bankir yg jg kelas pekerja untuk terhindar dari PHK disektor perbankan.

  2. tisco indianto

    mantap..ikut adil memberikan bukti nyata berjuangan di JARKOM PERBANKAN NASIONAL TOLAK UNION BUSTING

  3. Dannis Seniar Yullea Paripurna

    Bersatu kita kuat, bersama kita hebat

Tinggalkan Balasan