Malang, SPDNews – Perjuangan mewujudkan PKWT (direct contract) menjadi PKWTT (FTE) tidaklah mudah walaupun telah terbit nota pemeriksaan Pengawas Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Perjuangan PKWT dilakukan diseluruh area, salah satunya di Kota Malang yang dikoordinir oleh Dwi Atmuji, Field Collector Dinoyo.
Pejuang asli Kera Ngalam yang biasa dipanggil Petis, memiliki karakter berani, tempramen, selalu optimis dan tanpa kompromi dalam berjuang.
Karakter inilah yang menyebabkan Petis sering disebut tukang onar bahkan pernah menjalani proses hukum di Polsek Kota Lowokwaru.
Petis menilai, Serikat Pekerja Danamon satu-satunya Serikat dibidang Perbankan yang nyata berjuang dan berani memperjuangkan kesejahteraan. PKWT adalah Sepuluh Tuntutan Rakyat (SEPULTURA) Danamon nomor urut 10 namun menjadi yang pertama terwujud.
“Walau dipandang tidak mungkin berhasil, aku tetap ikut berjuang mewujudkan 937 orang PKWT menjadi PKWTT di Jawa Timur.” kata Petis.
Jum’at (05/01/2018) di lantai 5 Kantor Wilayah Surabaya, Petis mendapatkan hasil dari yang diperjuangkan dengan menandatangani perjanjian bersama (PB).
“Ini wujudnya, Pekerja kontrak dapat pesangon sama seperti pensiun dipercepat bagi FTE. Aku tidak ingin melanjutkan hubungan kerja dan pilih ambil pesangon saja. Walau diremehkan, dianggap tukang onar tapi alhamdulillah berhasil.” ungkap Petis.
Petis berpesan jangan mau hasilnya saja dan pura-pura mendukung perjuangan supaya aman dimata atasan.
“Percayalah tidak akan ada perjuangan yang sia-sia.” tutup Petis.
Sejarah perjuangan.
*Sejarah sangat berarti buat perjuangan generasi penerus.*
Terimakasih atas perjuanganya sahabat 👍🙏🤝
Petis 💪